Hujan Lebat Rusak Dua Rumah di Temanggung

Hujan Lebat Rusak Dua Rumah di Temanggung

MAGELANGEKSPRES.COM,TEMANGGUNG – Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Temanggung pada Sabtu (21/12) akhir pekan lalu, menyebabkan dua rumah di dua kecamatan di Temanggung mengalami rusak parah. Tidak ada korban jiwa akibat bencana alam tersebut, kerugian ditaksir mencapai puluhan juta rupiah. Plt Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Temanggung Gito Walngadi mengatakan, dua rumah yang mengalami rusak tersebut terjadi dalam waktu yang hampir bersamaan, meskipun lokasi dua bencana alam tersebut berbeda kecamatan. “Hujan sudah merata, dua rumah mengalami kerusakan yang sama yakni di bagian atapnya,” terang Gito, kemarin. Ia menyebutkan, dua rumah yang rusak akibat bencana alam tersebut terjadi di Desa Jlegong Kecamatan Bejen dan Desa Gemawang Kecamatan Gemawang. Rumah di Desa Jlegong milik karman (91) rusak parah pada bagian atap karena tersapu oleh angin. Sedangkan rumah Komari (39) di Desa Gemawang rusak karena tertimpa kayu yang roboh. Baca Juga Heboh, Jasad Seorang Pria Sudah Menjadi Kerangka di Magelang “Rumah milik Karman perkiraan kerugian mencapai Rp15 juta, sedangkan rumah milik Komari rusaknya juga cukup parah kerugian kemungkinan lebih dari Rp10 juta,” terangnya. Menurutnya, hujan yang terjadi pada Sabtu (21/12) tidak hanya di dua kecamatan tersebut, tapi juga hujan hampir merata di seluruh Kabupaten Temanggung. Hanya saja selain di dua kecamatan tersebut tidak ada bencana alam yang terjadi. “Hujan yang turun cukup deras dan setelah itu angin yang cukup kencang langsung menyusul, dari laporan warga hanya ada dua bencana alam itu yang terjadi. Alhamdulillah tidak ada korban jiwa dalam bencana alam tersebut,” ujarnya. Gito mengatakan, untuk sementara ini kedua keluarga korban harus tinggal di rumah sanak saudaranya, sebab rumah mereka belum selesai diperbaiki oleh warga yang juga melibatkan SAR BPBD dan TNI/Polri. Baca Juga Dikira Hilang Diculik, Balita di Wonosobo Ditemukan Tewas di Saluran Air “Begitu angin mulai mereda, warga langsung berusaha membantu membersihkan puing-puing rumah yang rusak, tapi untuk perbaikan belum bisa langsung dilakukan,” katanya. Untuk bantuan material memang tidak bisa langsung diberikan, sebab harus menghitung terlebih dahulu kerugian yang dialami korban. “Kepada korban bencana alam apapun, kami akan berusaha semaksimal mungking memberikan bantuan kepada korban. Namun untuk bantuan bahan bangunan atau material itu harus melewati beberapa prosedur, nah nantinya bantuan baru akan diberikan kepada korban,” terangnya. (set)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: